Rabu, 01 September 2010

MENIKMATI PAGI DI CIPANAS GARUT

GARUT salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat dikenal banyak memiliki objek wisata alam yang menarik. Tidak heran banyak warga berdatangan dari berbagai kota untuk bisa berakhir pekan dalam keasrian alam di Garut, yang terletak di selatan Bandung itu.
Salah satu yang paling terkenal, Objek wisata air panas di Tarogong, Cipanas.
Jangan salah sangka, Cipanas yang satu ini bukanlah salah satu kecamatan di kawasan Puncak, Cianjur. Garut ternyata juga mempunyai Cipanas, yang berada di kecamatan Tarogong, enam kilometer ke utara dari pusat kota Garut.
Sejurus mata memandang Bungalow, hotel sampai penginapan berjajar rapih di Cipanas. Semua wilayah ini memang mempunyai daya pikat, terutama sumber air panas alam yang terletak di Kampung Cipanas. Air panas itu mempunyai kandungan mineral dengan suhu sekitar 37 hingga 46 derajat Celcius.
Dengan kandungan mineralnya sumber air di Cipanas dipercaya dapat digunakan sebagai sarana pengobatan secara physio/hidroterapi untuk penyakit reumatik dan penyakit kulit jenis tertentu. Tak jarang juga dimanfaatkan sebagai tempat memelihara kebugaran.
Suasana siang yang kering, perlahan terasa sejuk ketika perlahan matahari tenggelam. Di sore hari itulah kesegaran alam Cipanas mulai terasa. Matahari dengan sinarnya yang berwarna kuning pudar memperindah cakrawala pegunungan Garut.
Objek wisata luasnya sekitar 115 hektare. Jalan menuju Cipanas sangat mudah ditempuh. Dari Jakarta lewat Puncak, Padalarang, kemudian masuk jalan tol hingga Cileunyi. Tapi kini bisa dengan mudah melintasi tol Cipularang, setelah sampai ke Nagrek baru ambil jurusan Garut. Begitu pula bila menumpang kendaraan umum, naik bus jurusan Garut turun di Tarogong, setelah itu berganti angkutan umum ke jurusan Cipanas.
Begitu menginjakkan kaki di Cipanas, pemandangan yang luar biasa hadir di pelupuk mata kita. Sejauh mata memandang, terdapat berbagai gunung yang mengitari objek wisata Cipanas. Gunung Guntur, Cikunyai, Puteri, Papandayan, dan Haruman. Saat mentari pagi menyeruak, gelantungan awan dan kabut di kejauhan, barulah menyadarkan kita bahwa sepenggal bumi Allah yang bernama Cipanas Garut memang indah.
Panoramanya cantik karena letak Cipanas berada persis di kaki Gunung Guntur. Inilah yang menjadikan warga memanfaatkan alam setempat untuk mendirikan hotel, cottage, dan penginapan lainnya. Tempat-tempat peristirahatan itu dikemas bervariasi dalam bentuk mewah hingga yang sederhana.
Warga sangat mengetahui mereka yang datang ke Cipanas memang segaja untuk berendam menikmati air panas alam. Tak jarang di beberapa penginapan disediakan kolam renang air hangat dan tempat berendam yang berada di dalam kamar-kamar.
Walaupun sekarang ini sudah banyak hotel yang menyediakan air panas, pengunjung tidak usah khawatir tidak kebagian air hangat. Debit air hangat yang besar 23 liter per detik memungkinkan sumber tersebut banyak dimanfaatkan oleh para pengelola hotel.
Lalu apa saja yang bisa dilakukan setelah sampai di Cipanas? Salah satunya adalah memilih hotel yang bagus. Di Cipanas banyak berdiri hotel-hotel yang menawan, di antaranya Sabda alam, Agusta, Tirtagangga, dan beberapa losmen milik warga.
Di antara puluhan hotel dan losmen yang berada di Jl Raya Cipanas, yang paling unik adalah milik Rahmat Syukur Maskawan. Dia mempunyai penginapan dengan nama 'Kampung Sumber Alam'. Keunikannya terletak pada kamar-kamarnya yang berbentuk bungalow. Konon, usaha hotel yang dilakukan warga ini sudah berlangsung sejak zaman kolonial. Berdasarkan catatan para ahli sejarah Indonesia di Leiden, Belanda, pada tahun 1934-1940-an, telah berdiri beberapa hotel berbintang.
Hotel tersebut di antaranya Hotel Belvedere, van Hengel, Villa Dolce, Malayu, Ngamplang. Berdasarkan catatan, banyak tokoh-tokoh dunia yang sudah merasakan kehangatan air Cipanas. Di antaranya Ratu Beatrice, Ratu Wihelmina, Paku Buwono, dan bintang komedi Charlie Caplin, Sayangnya dalam suatu pertempuran hotel-hotel tersebut hangus terbakar. Para penerusnya tidak berniat membangunnya lagi karena trauma. Baru sekitar tahun 1970-an hotel-hotel itu dibangun kembali dengan nama yang berbeda.
Kesegaran akan terasa ketika mandi air hangat di kolam yang disediakan hotel. Badan yang sebelumnya lelah berubah menjadi segar. Otot-otot yang sebelumnya tegang menjadi lebih lemas. Anda akan terus berlama-lama berendam baik pagi hingga malam hari.(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar