tag:blogger.com,1999:blog-36081175035157073662024-03-21T01:28:18.263-07:00ZULKARNAIN HAMSONzulkarnain.hamson@uit.ac.idZulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.comBlogger29125truetag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-36269010260226660722020-02-02T03:11:00.000-08:002020-02-02T03:11:16.958-08:00MEMASUKI DUNIA LAMASemoga Allah meridhoiZulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-44601814435219645472013-03-27T22:47:00.003-07:002013-03-27T22:47:44.739-07:00Jumlah Penduduk Indonesia Bakal Tembus 300 Juta Jiwa<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEyP08zDpb0spcCg0QKsw4Y9HpFNh4ZX9frxPGsnnZry0aRbZ4qUcpEY5_phoySZia-odiTRY-jzRuqKvfj2axutYF6ktohpYhvW_4TyP_zkTuIDtZmy8Lbm3uiqYd-eOOcfqZKSp_h4rJ/s1600/image.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEyP08zDpb0spcCg0QKsw4Y9HpFNh4ZX9frxPGsnnZry0aRbZ4qUcpEY5_phoySZia-odiTRY-jzRuqKvfj2axutYF6ktohpYhvW_4TyP_zkTuIDtZmy8Lbm3uiqYd-eOOcfqZKSp_h4rJ/s320/image.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: white; line-height: 18px;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Jakarta - Pada tahun 2032 mendatang, sejumlah pakar kependudukan dan lingkungan hidup memperkirakan jumlah penduduk Indonesia bakal mencapai 300 juta jiwa. Mayoritas dari jumlah penduduk ini di antaranya adalah kaum muda.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup Emil Salim di sela diskusi Population Dynamics and the Post-2015 Development Agenda, di Nusa Dua, Bali, memperkirakan pada tahun 2030 jumlah penduduk Indonesia akan menjadi 295 juta jiwa, dan pada 2032 diprediksikan populasi Indonesia mencapai 300 juta jiwa, dengan dugaan munculnya 60 juta pendatang yang merupakan kaum muda.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Emil Salim membacakan presentasi yang disusun oleh dirinya bersama sejumlah pakar lain yakni Evi Nurvidya Arifin, Sri Moertiningsih Adioetomo, Mubariq Ahmad, Prijono Tjiptoherijanto, Harry Heriawan Saleh, Riwanto Tirtosudarmo, Komaradjaja, dan Richard Makalew mengemukakan, terdapat tiga tren besar dalam demografi Indonesia pasca-2015 yakni berlanjutnya populasi dengan angka besar di mana mayoritas di antaranya orang muda, bertambahnya penuaan populasi, dan semakin kompeksnya mobilitas populasi.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Untuk menjawab persoalan popolasi itu, menurut Emil Salim, tidak bisa hanya mengandalkan satu kebijakan umum yang diperuntukkan bagi seluruh provinsi di Indonesia. "Indonesia bukan hanya Jawa saja. Tidak ada satu kebijakan yang benar-benar cocok untuk seluruh daerah," ujar Emil seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Negara, Selasa (26/3/2013).</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Oleh karena itu, para pakar merekomendasikan sejumlah poin yang patut diperhitungkan untuk dilakukan sebagai Agenda Pembangunan Pasca-2015.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Poin awal yakni merekayasa kependudukan, dengan cara melaksanakan perencanaan keluarga berencana dengan meyakinkan masyarakat bahwa tingkat kesuburan bisa dikontrol, dan memastikan selalu menggunakan metode kontrasepsi yang aman dan efektif.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Selain itu mereka juga merekomendasikan pemberantasan kemiskinan serta memastikan kesehatan, pendidikan, meningkatkan pertumbuhan masyarakat urban dan bekerja, keamanan pangan dan nutrisi, kecukupan air dan energi efisien, menjaga keberlangsungan alam, mengantisipasi konflik serta menciptakan keterbukaan informasi pemerintahan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Terkait rekayasa kependudukan, sebelumnya Plt. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Soedibyo Alimoeso mengatakan pemerintah daerah berperan penting dalam upaya tersebut.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Soedibyo mengatakan bahwa selama ini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengingatkan bahwa pengentasan masalah kemiskinan sebagai salah satu target MDGs 2015 bisa dicapai apabila masalah kependudukan bisa terselesaikan dengan baik.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Dibutuhkan komitmen kepala daerah untuk dapat mewujudkan keberhasilan rekayasa penduduk, guna mencapai keberhasilan MDGs 2015. Presiden sudah berkali-kali mengingatkan hal ini, tetapi masalahnya kadang ke bawahnya tidak berjalan," ujar dia.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Soedibyo mengatakan saat ini jumlah penduduk seakan dianggap sebagai pemberian yang harus diterima begitu saja. Padahal, kependudukan harus direkayasa untuk mewujudkan kesejahteraan penduduk itu sendiri.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Menurut Soedibyo, rekayasa penduduk atau yang dikenal dengan population dynamics dapat dilakukan dengan tiga cara yakni terkait kelahiran, kematian, dan migrasi. Pengaturan terhadap ke-tiga hal itu menurut dia, penting untuk diperhatikan.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>"Saat ini angka pertumbuhan penduduk stagnan 1,49 persen dari target 1,23 persen, ini masih `lampu merah`," kata Plt Kepala BKKBN itu.</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="line-height: 18px;"><span class="Apple-tab-span" style="white-space: pre;"> </span>Meskipun demikian, lanjut Soedibyo, sejauh ini pemerintah telah menggalakkan kembali program kependudukan dan KB untuk pertumbuhan penduduk yang seimbang, meningkatkan usia harapan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup dari setiap penduduk, khususnya perempuan dan remaja. <a href="http://finance.detik.com/read/2013/03/26/085826/2203566/4/jumlah-penduduk-indonesia-bakal-tembus-300-juta-jiwa?">http://finance.detik.com/read/2013/03/26/085826/2203566/4/jumlah-penduduk-indonesia-bakal-tembus-300-juta-jiwa?</a></span></span></div>
Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-92204627370018967512011-07-15T07:13:00.000-07:002011-07-15T07:14:49.505-07:00<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiAaOnouFMni1uD-IO1godkTrOeWyR2Zx3aenWriiOcHTAXJWERZoPhxi-p3Vn7fAxnHUmi1-Xlk68O8pE2ZCx7snjOE-91KA7NZmHWVnuMV8cgErxJuFOqXm7DbT1sIVK_cy_UpWub5L6/s1600/Terram+Global+Mining+oke.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 216px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiAaOnouFMni1uD-IO1godkTrOeWyR2Zx3aenWriiOcHTAXJWERZoPhxi-p3Vn7fAxnHUmi1-Xlk68O8pE2ZCx7snjOE-91KA7NZmHWVnuMV8cgErxJuFOqXm7DbT1sIVK_cy_UpWub5L6/s320/Terram+Global+Mining+oke.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5629582339111492674" /></a>Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-88744590404339212652011-06-26T20:32:00.001-07:002011-06-26T20:32:39.731-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBNz7Tqt3MUDRgvfmRzBliE1r3rdIV6HIWC6SDl_bO6pqKb9Esur95bkKvvcgkqMuaz_E6nLjXfvKIXMi6ToRjM9ETWfAdcnN7Te7t0f9EsDpdrdz9piwZ61A2JUkf277XFxdLuQx6oWfH/s1600/LOGO+GREN+NUSA+EXPLOTINDO.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 125px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBNz7Tqt3MUDRgvfmRzBliE1r3rdIV6HIWC6SDl_bO6pqKb9Esur95bkKvvcgkqMuaz_E6nLjXfvKIXMi6ToRjM9ETWfAdcnN7Te7t0f9EsDpdrdz9piwZ61A2JUkf277XFxdLuQx6oWfH/s320/LOGO+GREN+NUSA+EXPLOTINDO.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622737335592711170" border="0" /></a>Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-9747406140715436382011-06-26T20:31:00.001-07:002011-06-26T20:31:56.149-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8qf7ogiKKD4_63GY1FNoXQehgVZz6htvlf9hyR0wjAjrzumFxi8uyFzuu5XlHHtBiOFiSsZETJE8R03S4FxnKD0nzT8V0v4h2wv7u0U-WsfJK4JBBDpd7P1jGRsxNBUr6wUfN0i2lS6-J/s1600/LOGO+CELEBES+CITRA+EXPLOTINDO.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 193px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8qf7ogiKKD4_63GY1FNoXQehgVZz6htvlf9hyR0wjAjrzumFxi8uyFzuu5XlHHtBiOFiSsZETJE8R03S4FxnKD0nzT8V0v4h2wv7u0U-WsfJK4JBBDpd7P1jGRsxNBUr6wUfN0i2lS6-J/s320/LOGO+CELEBES+CITRA+EXPLOTINDO.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622737142542684290" border="0" /></a>Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-65842108178509671492011-06-26T20:29:00.000-07:002011-06-26T20:30:55.064-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCQ4ZzIYAciUTWRHtfaIJKKFb0SedWJmhy_YMnKRmKQ4yL991JlasNsNcuJ5crHI_87WTT56FFyV0Nhm6BUlou8u8VmqRHbNidTy8j-_oR_RXGHAmwk_hNiE9GRP4oB68nrY3CGef9CBcG/s1600/Logo+Indo+Tritama+Mining.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 94px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCQ4ZzIYAciUTWRHtfaIJKKFb0SedWJmhy_YMnKRmKQ4yL991JlasNsNcuJ5crHI_87WTT56FFyV0Nhm6BUlou8u8VmqRHbNidTy8j-_oR_RXGHAmwk_hNiE9GRP4oB68nrY3CGef9CBcG/s320/Logo+Indo+Tritama+Mining.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5622736812192753618" border="0" /></a>Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-35382850680596695002011-05-31T03:06:00.000-07:002011-05-31T03:07:54.266-07:00CERMATI ANCAMAN BARU DUNIA PERTANIAN<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyjKfStjuv9HyBUAp9yPyGfQWsw6FvrMalhhZJPUzGg-aiD3_B27dHE03FAPe6mi5kFIOXmAxjGfGl5g5nR_dLm6FdCLJSCSkPU5ViZ1BXqcRssLmnjx3cGnMjrz6hoZ8MIJ_clvtVaiH7/s1600/tomat.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 218px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyjKfStjuv9HyBUAp9yPyGfQWsw6FvrMalhhZJPUzGg-aiD3_B27dHE03FAPe6mi5kFIOXmAxjGfGl5g5nR_dLm6FdCLJSCSkPU5ViZ1BXqcRssLmnjx3cGnMjrz6hoZ8MIJ_clvtVaiH7/s320/tomat.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5612819858619585810" /></a><div>BERLIN (AP) - nasional penyakit Jerman pusat kendali mengatakan jumlah orang jatuh sakit sehubungan dengan wabah bakteri misterius dihubungkan dengan sayuran tercemar terus meningkat.</div><div>Robert Koch Institut mengatakan Selasa bahwa lebih dari 1.150 orang telah dipengaruhi oleh bakteri dan yang telah dikonfirmasi sembilan kematian.</div><div>Media Jerman melaporkan sebanyak 14 orang yang diduga telah meninggal dari E.coli enterohaemorrhagic, juga dikenal sebagai EHEC, bakteri, yang telah ditemukan pada mentimun yang diimpor dari Spanyol meskipun sumber yang tepat tidak diketahui.</div><div>Ratusan orang juga telah jatuh sakit di negara-negara Eropa lainnya, dan kepala badan kesehatan Rusia, Senin melarang impor mentimun, tomat dan salad segar dari Spanyol dan Jerman, sambil menunggu pemberitahuan lebih lanjut.(*)</div>Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-6980137600392155432011-05-30T19:57:00.000-07:002011-05-30T19:57:28.745-07:00Problem loading page<a href="http://www.facebook.com/sharer.php?u=http%3A%2F%2Fwww.facebook.com%2Fhelp%2F%3Ftopic%3Dsecurity">Problem loading page</a>Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-20544949847773282332011-05-18T18:59:00.000-07:002011-05-18T19:02:46.131-07:00Apel Bantaeng Kian Ranum<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMFe4xOzmbeySReusN-hZ_A0elBiiCAHCuP7FkccxI6annojlrmD2L6avqf-eBnxiY65nkLmjqHMSvnW5YUIpnX1CMYzFRGrvHMKbP9XGYqo557dLOoVgYLflNSdKSqjgbzhxNpbMYIWru/s1600/Bantaeng+Tahap+I+%252883%2529.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMFe4xOzmbeySReusN-hZ_A0elBiiCAHCuP7FkccxI6annojlrmD2L6avqf-eBnxiY65nkLmjqHMSvnW5YUIpnX1CMYzFRGrvHMKbP9XGYqo557dLOoVgYLflNSdKSqjgbzhxNpbMYIWru/s320/Bantaeng+Tahap+I+%252883%2529.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5608241699245855922" border="0" /></a>MASRI Daeng Manai, tengah asik membenahi tali rafia yang mengikat batang pohon Apel miliknya, yang semakin menjuntai ke tanah. Istrinya, masih tekun di sela ratusan tanaman strowbery. Keduanya mulai berhenti menyiangi tanaman, saat Kasman, Kepala Desa Bonto Marannu, yang mengantar penulis mengajaknya rehat.<br />Minggu pagi menjelang siang, 8 Mei 2011, matahari bersinar cerah, langit biru dengan garis awan putih di kawasan pegunungan Ulu Ere, Bantaeng. Udara sejuk tercium dari hamparan kebun wortel, yang berbukit, di teras kantor UPTD pertanian, tempat kami duduk hawa dingin pegunungan terasa menusuk pori-pori. Sejurus mata memandang, ratusan pohon Apel, tengah memulai buah pertamanya.<br />Kades Kasman, kini bisa memahami makna pepatah 'Dimana ada kemauan, disitu ada jalan' setidaknya saat ini setelah memandangi perkebunan Apel, di Desa Bonto Lojong, yang sebelum pemekaran masih menjadi bagian dari wilayah pemerintahannya. "Saya tidak pernah menyangka, Apel akan tumbuh di sini. Tetapi pak bupati punya keyakinan, maka kami dukung dan memulai menanamnya," ujar Kasman.<br />Tiga tahun lalu, sebelum Bupati Bantaeng dijabat Dr HM Nurdin Abdullah, lahan perkebunannya hanya ditanami jagung, dan sayuran lainnya. Dua tahun terakhir, ia dengan beraninya memilih menanami lahan perkebunannya dengan Strawberry dan Apel. Di sela Apel, masih digunakannya untuk sayuran. Masri, percaya suatu ketika 600 pohon Apelnya akan menghasilkan uang berlimpah.<br />Saat ini saja, setiap pohon rata-rata mengeluarkan 10 sampai 35 buah, bahkan satu pohon pernah mengeluarkan 70 buah. Tetapi lazimnya buah pertama, selalu mudah gugur, terlebih saat curah hujan tinggi. Apel merupakan tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah Asia Barat dengan iklim sub tropis. Di Indonesia Apel telah ditanam sejak tahun 1934 hingga saat ini.<br />Dalam literatur pertanian, tanaman Apel termasuk dalam famili Rosaceae, spesies Malus sylvestris Mill, dan bermacam varietas yang memiliki cirikhas tersendiri. Beberapa varietas Apel unggulan antara lain, Rome Beauty, Manalagi, Anna, ketiga varietas inilah yang kini tengah di budidayakan di Bantaeng. Sedangkan varietas Princess Noble dan Wangli/Lali jiwo belum dicoba.<br />Apel mengandung banyak vitamin C dan B. Selain itu Apel kerap menjadi pilihan para pelaku diet sebagai makanan substitusi. Di Indonesia, Apel dapat tumbuh dan berbuah baik di daerah dataran tinggi. Sentra produksi Apel di Indonesia adalah Jawa Timur, Kabupaten Malang yakni di daerah Batu dan Poncokusumo, sedangkan Kabupaten Pasuruan tepatnya di Nongkojajar. Di daerah itu Apel telah diusahakan sejak 1950, dan berkembang pesat pada 1960 hingga saat ini.<br />Daerah lain di Jawa Timur yang juga banyak ditanami Apel adalah Kayumas-Situbondo, dan Banyuwangi. Di Jawa Tengah Apel dikembangkan di Tawangmangu, sedangkan di Provinsi Bali sentra Apel di Buleleng dan Tabanan. Di Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur Apel juga sudah mulai dikembangkan. Kini di Sulawesi Selatan, Apel mulai dikembangkan di Kabupaten Bantaeng. Terobosan bidang agribisnis yang terbilang prestisius, berani dan amat menjanjikan keuntungan dari sisi ekonomi.<br />Untuk tanaman Apel, iklim dan curah hujan yang ideal adalah 1.000-2.600 mm per tahun dengan hari hujan 110-150 hari per tahun. Dalam setahun banyaknya bulan basah adalah 6-7 bulan dan bulan kering 3-4 bulan. Curah hujan yang tinggi saat periode berbunga akan menyebabkan bunga gugur sehingga tidak dapat menjadi buah. Tanaman apel membutuhkan cahaya matahari yang cukup antara 50-60% setiap harinya, terutama pada saat pembungaan.<br />Suhu yang sesuai berkisar antara 16-27 derajat C. Kelembaban udara yang dikehendaki tanaman Apel sekitar 75-85%. Tanaman Apel tumbuh dengan baik pada tanah yang bersolum dalam, mempunyai lapisan organik tinggi, struktur tanahnya remah dan gembur, mempunyai aerasi, penyerapan air, dan porositas baik, sehingga pertukaran oksigen, pergerakan hara dan kemampuan menyimpanan airnya optimal.<br />Tanah yang cocok adalah Latosol, Andosol dan Regosol. Derajat keasaman tanah (pH) yang cocok untuk tanaman Apel adalah 6-7 dan kandungan air tanah yang dibutuhkan adalah air tersedia. Dalam pertumbuhannya tanaman Apel membutuhkan kandungan air tanah yang cukup. Kelerengan yang terlalu tajam akan menyulitkan perawatan tanaman, sehingga bila masih memungkinkan dibuat terasering maka tanah masih layak ditanami.<br />Tanaman Apel dapat tumbuh dan berbuah baik pada ketinggian 700-1200m diatas permukaan laut (dpl). Dengan ketinggian optimal 1000-1200m dpl.<br />Jadi tak salah jika keputusan Bupati Nurdin Abdullah, yang kemudian diikuti oleh Masri, dan petani sayur lain di Ulu Ere, untuk menanam Apel. Keuntungan ekonomi, kini di depan mata, tak lama lagi warga Sulsel, tak harus jauh-jauh untuk membawa keluarga mereka menikmati wisata agribisnis ke Batu Malang, cukup bermalam di Ulu Ere, dan keesokan harinya bisa menikmati segarnya buah Apel, langsung dari tangkainya. Juli 2011, Gubernur Sulsel Dr Syahrul Yasin Limpo, akan memulai panen perdananya.(zul)Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-34725212237487308972011-05-09T17:14:00.000-07:002011-05-09T17:14:29.962-07:00Program Kerja DEKOPIN Masa Bakti 2005-2009<a href="http://adisasono.blog.friendster.com/2007/08/program-kerja-dekopin-masa-bakti-2005-2009/?sms_ss=blogger&at_xt=4dc8833062bdbbde%2C0">Program Kerja DEKOPIN Masa Bakti 2005-2009</a>Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-51549619483179776132011-03-23T22:24:00.000-07:002011-03-23T22:28:30.715-07:00KEGAGALAN JAMES BUCHANAN<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6PoQe6QVXqmU6pXq3Hu9vnQKbXSj8P6tW-tN9Nq2_8KzCebg8HZOpjByBDMX3DmHwI98FZe6grPgvSOgae4mpR6xt8gu8vUCMRJf5373exYh9FZx8OZOZ-ROUOqE4RV5qx17wUVUUIVda/s1600/Buchanan.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 181px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6PoQe6QVXqmU6pXq3Hu9vnQKbXSj8P6tW-tN9Nq2_8KzCebg8HZOpjByBDMX3DmHwI98FZe6grPgvSOgae4mpR6xt8gu8vUCMRJf5373exYh9FZx8OZOZ-ROUOqE4RV5qx17wUVUUIVda/s320/Buchanan.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5587513445909530402" /></a><div>PRESIDEN ke 15 Amerika Serikat ini, mejalankan roda pemerintahan negaranya tahun 1857-1861. Ia dikenal sebagai atu-satunya presiden AS yang tidak pernah menikah. Nyonya rumah Gedung Putih adalah keponakannya, Harriet Lane. Pada tahun 1819, Buchanan bertunangan dengan Ann Coleman. Sebuah kesalahpahaman terjadi dan pertunangan mereka rusak. Beberapa waktu kemudian, Ann meninggal. Buchanan bersumpah ia tidak akan pernah menikah. </div><div>James Buchanan, berpostur tinggi, megah, kaku formal di stok tinggi ia mengenakan kerah baju sekitar rahang. Memimpin bangsanya dengan cepat, Buchanan tidak cukup memahami realitas politik saat itu. Mengandalkan doktrin konstitusional untuk menutup celah pelebaran atas perbudakan, ia gagal untuk memahami bahwa Utara tidak akan menerima argumen konstitusional yang mengabulkan Selatan. Juga tidak bisa menyadari betapa sectionalism telah menata ulang partai politik, pemecahan Demokrat, sedangkan Whig hancur, sehingga menimbulkan Partai Republik.</div><div>Lahir dari keluarga Pennsylvania tahun 1791, Buchanan, lulusan Dickinson College, berbakat sebagai ahli debat dan sangat berminat mempelajari hukum. Ia terpilih lima kali untuk DPR, kemudian, setelah selingan sebagai Menteri ke Rusia, melayani selama satu dekade di Senat. Ia menjadi Polk Sekretaris Negara dan Menteri Pierce ke Inggris. Layanan di luar negeri membantu membawanya nominasi Demokrat pada 1856 karena telah dibebaskan dari keterlibatan dalam kontroversi domestik pahit, perbudakan di Amerika.</div><div>Sebagai Presiden terpilih, Buchanan pikir krisis akan hilang jika dia mempertahankan keseimbangan sectional janji dan bisa membujuk masyarakat untuk menerima hukum konstitusi yang Mahkamah Agung menafsirkannya. Saat itu pengadilan sedang mempertimbangkan legalitas membatasi perbudakan di wilayah, dan dua hakim mengisyaratkan untuk Buchanan mengambil keputusan.</div><div>Pada tahun 1850-an, pertanyaan perbudakan dibagi kepada warga Amerika Serikat. Harapan berlari tinggi bahwa Presiden baru, "Old Buck," akan mampu menyelesaikan krisis nasional. Ia gagal sepenuhnya. Selama pemerintahannya, Uni pecah, dan ketika ia meninggalkan kantornya di gedung putih, perang sipil mengancam Amerika. James Buchanan, dicatat sejarah negerinya sebagai presiden, yang gagal ke pelaminan dan gagal menyelesaikan krisis perbudakan.<i>(dari beberapa sumber) </i></div><div><br /></div>Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-27091692016741123882011-03-23T20:40:00.000-07:002011-03-23T21:23:46.407-07:00Dunia Tanpa Kekerasan & Peperangan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-Lk9zKxKK7dtWBJQvZq0Bo1htbhYuCTgFXgftd_Ke7aarVAv6wIK6gg3syR4BMBgpzIq6YHBvMVYJNig78t03LBugszdDRWQHc2z4D6LzJnXNdsOxnzmM5nvglROeXUft-uM3ti7XUEgM/s1600/hiroshima+1.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-Lk9zKxKK7dtWBJQvZq0Bo1htbhYuCTgFXgftd_Ke7aarVAv6wIK6gg3syR4BMBgpzIq6YHBvMVYJNig78t03LBugszdDRWQHc2z4D6LzJnXNdsOxnzmM5nvglROeXUft-uM3ti7XUEgM/s320/hiroshima+1.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5587497123661929058" /></a><div>MATAHARI pada 6 Agustus 1945, belum sepenuhnya bersinar, subuh yang dingin itu, pasukan udara Amerika Serikat, tengah bersiap untuk mengudara, dengan kekuatan penuh berlabel 'Enola Gay' dengan pesawat andalan B-29 Bockscar, yang ditempatkan di Pulau Tinian. </div><div>Tinian terletak di utara Guam, persemakmuran Kepulauan Mariana Utara (CNMI), memiliki luas kurang lebih tiga ratus mil kepulauan yang terdiri dari 14 pulau, dengan luas daratan total 183,5 kilometer persegi. Pulau-pulau dihuni utama adalah Saipan, Rota dan Tinian. Di sisi utara pulau yang berpenghuni sebagian besar diantaranya Farallon de Medinilla, Anatahan, Sariguan, Cudgeon, Alamagan, Pagan, Agrihan, Asuncion, Maug Kepulauan, dan Farallon de Pajaro. </div><div>Saipan Tinian, berjarak 3.300 mil dari Honolulu, 5.625 dari San Francisco, 1.272 mil dari Tokyo, dan 3.090 mil dari Sydney. Pilihan jarak yang efektif, untuk melancarkan misi paling mematikan sepanjang sejarah peperangan di muka bumi.</div><div>Beberapa saat sebelumnya, pada pukul 02:45 waktu pasific, 6 Agustus 1945 dini hari, Kolonel Paul Tibbets mengambil kontrol setelah menerima instruksi rahasia. Modifikasi B-29 Bockscar bernama "Enola Gay", targetnya menjatuhkan bom atom pertama di dunia di kota Hiroshima di Jepang. </div><div>Setelah meyakini udara Tinian aman, Angkatan Laut Amerika, dipimpin Kapten William Parsons naik ke teluk sempit Tinian, mengantarkan bom kargo khusus, sebuah bom atom 9.000-pon yang disebut "Little Boy." Setelah lebih dari enam jam berjuang dari navigasi laut yang sulit, mereka akhirnya bisa merapatkan paket kiriman "Khusus Bom Misi 13" yang dirancang untuk target Kota Hiroshima, langsung dalam badan pesawat B-29 Bockscar. Pada 08:15 saat Hiroshima, hanya 17 detik, meleset dari jadwal yang ditetapkan.</div><div>Peristiwa berdarah dalam sejarah kemanusiaan pada 9 Agustus itu, dengan Sweeney di kontrol, B-29 Bockscar lepas landas sebelum fajar dari pulau Tinian, dengan mengangkut bom atom kedua. Sasaran utama adalah kota Kokura, tetapi tertutup awan. Dengan bahan bakar hampir habis karena masalah transfer bahan bakar, Sweeney melanjutkan untuk sasaran sekunder, Nagasaki, pusat industri terkemuka. Tersedia cukup bahan bakar hanya untuk satu jalur misi pemboman, dan istirahat di menit terakhir. </div><div>Saat di udara juru bom di pesawat terbang diizinkan untuk bom visual sebagaimana ditentukan oleh urutan lapangan. Ketika bom meledak pukul 11:00 waktu Nagasaki, rasanya seolah-olah Bockscar "dipukul dengan tiang telepon," kata seorang anggota kru. Dengan bahan bakar kritis, Sweeney mengalihkan pesawatnya ke Okinawa, di mana ia mendarat untuk mengisi bahan bakar sebelum kembali ke pangkalannya di Tinian.</div><div>Boeing B-29 Superfortress adalah pesawat pengebom berat dengan 4 mesin yang digunakan oleh United States Army Air Forces dalam Perang Dunia II, dan oleh militer di negara lain setelah itu. Nama "Superfortress" berasal dari model pendahulunya B-17 Flying Fortress.</div><div>B-29 Boeing Model 345, adalah salah satu pesawat terbesar yang berdinas selama PD II. Pesawat ini merupakan pesawat pengebom paling canggih pada masanya. Pesawat ini digunakan dalam pengeboman atas Kekaisaran Jepang dalam bulan terakhir PD II, Enola Gay membawa bom atom yang dijatuhkan dan menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki. </div><div>B-29 tetap berdinas lama setelah perang selesai. Dari saat purna tugasnya pada tahun 1960-an, sekitar 3.900 pesawat sejenis telah diproduksi untuk keperluan militer, dan misi sosial lainnya.</div><div>Little Boy adalah sebuah kode nama yang diberikan kepada senjata nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang pada hari Senin, 6 Agustus 1945. Dia dijatuhkan dari sebuah pesawat B-29 Flying Superfortress bernama Enola Gay yang dipiloti oleh Letkol. Paul W. Tibbets, dari sekitar ketinggian 9.450 m (31.000 kaki). Senjata ini meledak pada 8.15 pagi (waktu Jepang) ketika dia mencapai ketinggian 550 meter.</div><div>Little Boy merupakan senjata nuklir pertama dari dua yang pernah digunakan dalam perang.</div><div>Mk I "Little Boy" memiliki panjang 3 m, lebar 71 cm, dan berat 4000 kg. Rancangannya menggunakan aturan pistol untuk meledakan sub-massa kritikal uranium-235 dan tiga U-235 ring target bersamaan untuk menjadi super-massa kritikal, mengawali reaksi berantai nuklir. Dia terdiri dari 60 kg U-235, di mana 0,7 kg mengalami reaksi fissi. Uranium diperkaya di pabrik raksasa di Oak Ridge, Tennessee selama Proyek Manhattan. Pesawat Keduanya dipilih sendiri untuk modifikasi dari jalur perakitan di pabrik Omaha yang menjadi Offutt Air Force Base</div><div>Ledakan "Little Boy" menghasilkan 13 kiloton TNT, yaitu 5,5×1013 joule = 55 TJ (terajoule). Mungkin yang paling terkenal B-29 adalah Enola Gay , yang menjatuhkan bom atom ' Little Boy 'di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945. Bockscar , lain B-29, menjatuhkan ' Fat Man 'di Nagasaki tiga hari kemudian. Kedua tindakan, bersama dengan invasi Soviet Manchuria pada 9 Agustus 1945, membawa penyerahan totalitas kekalahan Jepang, dan akhir resmi Perang Dunia II.<i>(disadur dari berbagai sumber)</i></div>Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-45925917979646714572010-12-19T22:27:00.000-08:002010-12-19T22:38:30.071-08:00Pemerintah Tawarkan Investasi Tambang<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhveMbzrQLwIxc80t8KVjbr4CBCmt2aCi1pd3aZwSKoagoomlE0kDFb7YIpUovBqYde8WiaXXO6mB7q55t2761tOrvJxdy6vawKTdJHMrqSDy7QirqxOXZ43ioOZcV8Q_SIx0AA_okSCQUx/s1600/DSC00144.JPG"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhveMbzrQLwIxc80t8KVjbr4CBCmt2aCi1pd3aZwSKoagoomlE0kDFb7YIpUovBqYde8WiaXXO6mB7q55t2761tOrvJxdy6vawKTdJHMrqSDy7QirqxOXZ43ioOZcV8Q_SIx0AA_okSCQUx/s320/DSC00144.JPG" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5552648573893282226" /></a><div>PEMERINTAH Indonesia menawarkan empat peluang investasi pertambangan kepada pemerintah Kanada, demikian dirilis vivanews.com. Investasi itu meliputi pembangunan infrastruktur pertambangan di Kalimantan, kontrak baru mineral dan batu bara, pengolahan energi batu bara, dan pencairan batu bara.</div><div>"Kami mengundang investor Kanada masuk dalam proyek pertambangan,"ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro dalam sambutan diskusi Canadian Mining Mission to Indonesia di Dharmawangsa, Jakarta, Senin 16 Maret 2009.</div><div>Kendati banyak pihak yang bereaksi negatif terhadap Undang-undang Mineral dan Batu Bara yang baru, menurut Purnomo masih banyak negara-negara yang minta melakukan investasi pertambangan di Indonesia.</div><div>Duta Besar Kanada untuk Indonesia John Holmes mengatakan, pemerintah Kanada akan melakukan pendekatan kepada asosiaisi pertambangan agar mengetahui gambaran menyeluruh tentang lingkungan usaha pertambangan di Indonesia. </div><div>"Industri pertambangan Kanada telah memiliki fokus international yang kuat," kata Holmes.</div><div>Saat ini sekitar 1.000 perusahaan eksplorasi mineral Kanada aktif beroperasi di negara-negara lain. Pada 2007, investasi perusahaan pertambangan Kanada ke luar negeri lebih dari US$50 miliar.</div><div>Pertanyaan yang masih menggantung hingga kini, seriuskan pemerintah pusat di Jakarta, membuka peluang investasi tambang di daerah, mengingat kewenangan daerah sepertinya tertekan dengan berbagai aturan soal lingkungan hidup, mulai dari kelestarian sungai hingga hutan lindung yang tak pernah kunjung jelas batas-batasnya juga kewenangan penetapannya.</div><div>Catatan penting lain yang bisa dipetik dari masalah ini adalah tumpang tindihnya aturan dan kewenangan, serta tidak pekanya pusat dalam melihat problematika pemda di tingkat daerah. Investor tambang juga pengusaha lokal, akan senantiasa menjadi bulan-bulanan ketidakjelasan kebijakan. Pada sisi ini kata salah seorang kawan di bidang tambang, membuka peluang terjadinya ekonomi biaya tinggi, karena semua serba tidak pasti. Hanya bupati dan gubernur yang bernyali bisa melawan ketidakpastian dengan mengajukan uji materil terhadap UU terkait.</div><div><br /></div>Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-74039197463650342732010-12-08T00:03:00.000-08:002010-12-19T22:22:53.124-08:00Jenderal TNI Peduli Petani<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuWJHJzsnTTuCe63my7Xlvxz3ABDQ0I1nm4wcGnZPQgqU4N7n4CP222dnNLFWKI-SoUnPRo__yk-RfGqNRX8YzO57Hk10pGLtartRBePBWOvPFxktCdkMPo9dvF387z-b_TooMrFdy6KY8/s1600/zulkarnain+hamson7.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;width: 320px; height: 208px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuWJHJzsnTTuCe63my7Xlvxz3ABDQ0I1nm4wcGnZPQgqU4N7n4CP222dnNLFWKI-SoUnPRo__yk-RfGqNRX8YzO57Hk10pGLtartRBePBWOvPFxktCdkMPo9dvF387z-b_TooMrFdy6KY8/s320/zulkarnain+hamson7.jpg" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5552644837541180834" /></a><br /><div style="text-align: center;"><span class="Apple-style-span"><u><br /></u></span></div><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV45D5nIId6xSBj4BYF3j0S7NtPOW8GFfJ0jH2F_OxWSlt8aCXbQgZvuB6VM40eOsQdWh26FEW1RTDnu8rKGv-iVaeUk3h0efvL706Lb1GtacpjoSeonGWkgQ5yj6i2Y_bYYWIoPH6gNd4/s320/Army_raidersparade1.jpg" style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 217px;" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548220163524575922" border="0" /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV45D5nIId6xSBj4BYF3j0S7NtPOW8GFfJ0jH2F_OxWSlt8aCXbQgZvuB6VM40eOsQdWh26FEW1RTDnu8rKGv-iVaeUk3h0efvL706Lb1GtacpjoSeonGWkgQ5yj6i2Y_bYYWIoPH6gNd4/s1600/Army_raidersparade1.jpg"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: none; "></span></a><span class="Apple-style-span" ><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV45D5nIId6xSBj4BYF3j0S7NtPOW8GFfJ0jH2F_OxWSlt8aCXbQgZvuB6VM40eOsQdWh26FEW1RTDnu8rKGv-iVaeUk3h0efvL706Lb1GtacpjoSeonGWkgQ5yj6i2Y_bYYWIoPH6gNd4/s1600/Army_raidersparade1.jpg"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: none; font-style: italic; font-weight: bold; ">(Wawancara Pangdam VII Wirabuana, Saat Dijabat Mayjen. TNI Djoko Susilo Utomo)</span></a><span class="Apple-style-span" style="-webkit-text-decorations-in-effect: none; ">Di samping bertugas menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia dalam bentuk operasi militer perang, Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Pangdam VII Wirabuana juga terus memprogramkan operasi selain militer perang, membantu aparat kepolisian menjaga keamanan, membantu program pemerintah, membantu petani meningkatkan produksi pertanian. Selain itu, mendukung upaya mengurangi dampak pemanasan global (Global Warming) dengan penanaman 1 juta pohon.</span>"Semua harus turun lapangan, tidak bisa tidak, kita harus berbuat apa saja demi rakyat, itu juga yang membuat saya malas diajak bicara dalam seminar-seminar, diperlukan kerja nyata," tegas Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Djoko Susilo Utomo, Pangdam VII Wirabuana, kepada Upeks, di Markas Kodam, Selasa (9/12).Salah satu operasi selain militer perang yang dilakukan jajaran Kodam VII Wirabuana, membantu tercapainya program ketahanan pangan Pemrov Sulsel yang bertekat mencapai target produksi besar 2 juta ton beras.</span><br />Menurut Djoko Susilo Utomo, sedikitnya ada 14 program pemerintah Sulsel yang melibatkan TNI, diantaranya mendukung tercapainya surplus 2 juta ton beras tadi. "Pada akhir 2008 ini, kami akan membuat laporan evaluasi terhadap setiap program yang telah dilakukan, termasuk mengawal tahapan pemilu 2009 mendatang," katanya.<br />Sebab, Kodam juga bertanggungjawab mengawal dan menjaga tahapan tersebut, mem-beckup kepolisian. "Apalagi tahun depan kita tahu kondisi ekonomi kurang kondusif, dan dampaknya akan kita rasakan pertengahan tahun depan," ujar Djoko.<br />Krisis global ini menurut penilaian Djoko, harus dicarikan solusi. Khusus menampung para buruh yang nantinya kehilangan pekerajaan karena di-PHK oleh perusahaan tempat mereka bekerja. "Informasi dari para ekonom, pertengahan 2009, krisis ini akan mulai terasa," ungkapnya.<br />Djoko menawarkan satu diantara sekian banyak solusi menghadapi badai krisis tersebut, yakni membantu pemerintah merealisasi ketahanan pangan. Caranya dengan membuka lahan tidur untuk menghidupkan sektor pertanian, sehingga para buruh tadi bisa pulang bertani. "TNI siap membantu membuka lahan tidur untuk menjadi lahan pertanian," katanya.<br />Bahkan dijelaskan, saat ini seluruh Korem se-Sulsel telah bergerak melakukan kegiatan membantu dan mendukung program menciptakan ketahanan pangan tadi. "Saya sudah tandatangan MoU dengan Pemrov Sulsel mengenai masalah ini," ungkap Djoko.<br />Untuk mendukung ketahanan pangan pemerintah tadi, TNI melakukan perbaikan-perbaikan beberapa sektor yang dianggap bisa menghambat tercapainya tujuan tersebut. Sebut misalnya sektor irigasi. Sarana irigasi ternyata sangat penting, karena berdasarkan data yang ada ternyata hanya 20% dari lahan yang ada di Sulsel mendapat layanan irigasi, sedangkan 80% lainnya hanya sawah tada hujan.<br />"Ini yang perlu dicarikan solusi, agar sawah-sawah tada hujan tadi bisa dialiri, Kami telah mengujicoba dengan memasang Pompa Air Tanpa Motor (PATM) di sejumlah kabupatan, seperti Bantaeng, Jeneponto, dan Wajo. Kemampuan pompa ini bisa menarik air sampai ratusan meter, sekarang sedang diujicoba," papar Djoko.<br />Hasilnya nanti, petani bisa panen sampai lima kali, dan tentu saja meningkatkan produksinya.<br />"Faktor lain yang kita lakukan untuk membantu petani adalah memberikan contoh dengan menanam bibit padi hibrida. Karena masyarakat tidak gampang menanam sesuatu yang baru, makanya kita beri contoh agar mereka mau. Hasinya, kalau biasanya setiap satu hektar hanya bisa menghasilkan 3-4 ton beras, maka dengan bibit tadi bisa meningkat sampai 10 ton, minimal 7 ton lah," katanya.<br />Pola tanam juga menjadi perhatian, personil TNI berusaha membantu petani memperbaiki pola tanam yang tradisional menjadi lebih baik lagi sehingga muaranya juga membantu meningkatkan produksi pangan. "Aparat kami di tingkat Badan Pembina Desa sudah turun untuk membantu masyarakat," katanya.<br />Mereka juga sudah ditatar khusus soal pola tanam, sehingga mereka bisa menjelaskan dan membantu masyarakat di daerahnya.<br />Masalah serius yang juga menghadang program ketanahan pangan ini, menurut Djoko, yakni pupuk yang sering hilang. "Ke mana larinya pupuk itu, hal ini telah kita selidiki dan cari bersama aparat kepolisian," tegas Djoko.<br />Sektor pembiayaan juga mendapat perhatian, TNI akan mengawal dan berusaha meyakinkan pihak perbankan agar bisa mengembalikan kepercayaan kepada petani. Supaya mereka dapat memberikan pinjaman. Demikian pula sebaliknya, TNI juga akan mendorong produksi petani meningkat sehingga mereka mampu membayar utang di bank.<br />Lalu mengapa Pangdam VII Wirabuana, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Djoko Susilo Utomo, mau memprogramkan semua itu? Bahkan dia sendiri yang turun langsung menaman dan memberikan contoh kepada masyarakat agar mau berbuat meningkatkan produksinya.<br />"Ini saya lakukan selain karena memang saya suka dengan pertanian, juga merupakan perintah presiden, selain itu terkait masalah PHK buruh tadi. TNI siap membuka lahan tidur menjadi lahan produktif," ujar Djoko.<br />Bukan hanya sektor pertani, TNI juga memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pengurangan dampak pemanasan global (global warming). Hal ini dilakukan dengan cara memprogramkan pengadaan bibit dan penanaman pohon. Saat ini TNI telah melakukan pembibitan ratusan ribu pohon, juga telah menanam ratusan ribu bibit. "Kami target penanaman 1 juta pohon," tegasnya.<br />Khusus masalah keamanan daerah, Djoko meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan, menjaga daerah ini agar tetap kondusif. "Jangan sampai situasi ini dimanfaatkan oknum-oknum tertentu yang berusaha membentur-benturkan kita dan tidak ingin melihat daerah ini kondusif," pinta Djoko.<br />Dia menilai kondisi Sulsel saat ini masih dalam taraf yang wajar-wajar saja. Memang beberapa waktu lalu sudah sempat bagus, tetapi belakangan ramai lagi lagi. "Tapi saya nilai masih wajar," katanya. Dia juga meminta semua pihak meredam gejolak tersebut. "Sekarang kita harus turun kelapangan, jangan hanya berwacana saja, saya lebih senang langsung ke lapangan daripada berwacana di seminar," katanya. (Zulkarnain Hamson)Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-74886696722030732702010-12-07T23:34:00.001-08:002010-12-07T23:36:27.827-08:00Konflik di Pabrik Gula Takalar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2Bgb8Y6F6icpytwQGmsUVQTXHLo3eL9gM_U7W6vMdEPMQOdqWLiIcexAxxdQuJ2HnUiDqak27rtGrG-455c7xrPMEgC65hf6Qyb2BAqIjnEftrcZ2CnZXsfeGgpWA-CSW8ioRxRg8WJSQ/s1600/gula+takalar.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 230px; height: 172px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2Bgb8Y6F6icpytwQGmsUVQTXHLo3eL9gM_U7W6vMdEPMQOdqWLiIcexAxxdQuJ2HnUiDqak27rtGrG-455c7xrPMEgC65hf6Qyb2BAqIjnEftrcZ2CnZXsfeGgpWA-CSW8ioRxRg8WJSQ/s320/gula+takalar.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548211795322432722" border="0" /></a><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">(Konflik Lahan Perkebunan, Warisan Kolonial Liputan: Zulkarnain Hamson)</span><br /><br />SENGKETA yang terjadi pada area perkebunan tebu milik PTPN XIV atau di area Pabrik Gula Takalar Sulsel, bukanlah hal yang baru. Sekalipun motifnya terkadang sulit untuk diungkap secara pasti, namun sejumlah penelitian menyebutkan bahwa konflik soal lahan yang melibatkan petani adalah warisan sejarah kolonial.<br />Arief W Djati, dalam essainya di Ceritanet, soal 'Dimensi Tanah Perkebunan' menuliskan salah satu persoalan pertanahan yang tidak banyak diperbincangkan adalah tanah perkebunan. Ada kecenderungan, dengan berbagai alasan, pembicaraan mengenai persoalan itu malah dihindari. Padahal, kalau mau menengok sedikit sejarah, perkebunan merupakan sokoguru perekonomian Pemerintah Kolonial (Hindia) Belanda. Setelah kemerdekaan, peranan perkebunan justru merosot, mencuatkan hutang luar negeri, minyak, pertanian, industri manufaktur dan pariwisata.<br />Ada kesan kuat bahwa perkebunan adalah dunia yang tertutup, sukar dimasuki orang luar, dan berbagai label lain yang makin menjauhkan perhatian luar terhadap berbagai persoalan di dalam perkebunan. Dibutuhkan tenaga kerja dan tanah yang murah. Tanpa kedua syarat ini, perkebunan tidak akan dapat berkembang. Salah satu contoh adalah pabrik gula modern di Pamanukan-Ciasem, Jawa Barat. Pabrik ini mengandalkan mesin uap dengan sistem pengairan kincir air, namun, perusahaan itu bangkrut di akhir 1920-an.<br />Intensifikasi dan ekstensifikasi yang patut dicatat di sini karena ada kaitannya dengan konflik tanah di daerah perkebunan adalah dimunculkannya Agrarische Wet (Undang-Undang Agraria) Pemerintah Kolonial Belanda, 1870. UU Agraria itu mengulas dua hal pokok. Yang pertama adalah pengakuan akan eigendom (hak milik mutlak/property right) dan yang kedua adalah erfpacht (Hak pengusaha Eropa untuk menyawa tanah dari pribumi selama 75 tahun). Dengan diberlakukannya UU Agraria itu, maka berbondong-bondonglah pengusaha perkebunan Belanda ke Hindia untuk menjalankan usaha perkebunan tanaman keras.<br />Seiring dengan intensifikasi dan ekstensifikasi agraria ini, maka konflik agraria antara petani pemilik tanah dengan perkebunan dan penguasa lokal pun meningkat. Dengan berbagai cara manipulatif, biasanya pemilik tanah akhirnya menyerahkan tanahnya untuk disewakan kepada perkebunan, yang bekerjasama dengan pemerintah lokal. Akibat selanjutnya pemilik tanah yang merasakan dampak perlakuan tidak adil itu mengadakan perlawanan terhadap Perkebunan. Di Jawa Timur, perlawanan-perlawanan ini kerap dilakukan di kawasan Pasuruan dan Sidoarjo.<br />Bisa disebutkan konflik tanah di daerah perkebunan --khususnya konflik petani melawan kolaborasi perkebunan dan pemerintah-- sudah terjadi. Lalu, bagaimana dengan keadaan sekarang, apakah sama, ataukah berbeda?. Sepuluh tahun yang lalu, Anton Lucas menunjukkan berbagai dimensi baru dalam konflik pertanahan di Indonesia. Di masa Soekarno, yang berkonflik memperebutkan tanah adalah petani kecil atau petani yang tak bertanah melawan tuan tanah. Sedangkan di masa Orde Baru Suharto, konflik pertanahan berlangsung adalah antara pemilik tanah melawan kolaborasi pemodal dan penguasa, yang paling terlihat adalah BUMN perkebunan, salah satunya adalah Pabrik Gula Takalar. Kasus demikian itu, menurut Lucas, adalah kasus yang struktural, dan sangat menyolok pada jaman orde baru. Menurut Anton konflik tanah dewasa ini mengulang apa yang sudah pernah terjadi di dalam konflik tanah perkebunan dua abad lampau. Jadi bisa dikatakan tidak banyak perubahan konflik agraria jaman Pemerintah Kolonial Hindia Belanda dengan jaman orde baru hingga yang terjadi saat ini.<br />Konflik yang terjadi pada Pabrik Gula Takalar, bisa didekatkan pada kasus tanah Jenggawah. Kasus tanah di daerah Jember itu mulai meletup sejak tahun 1970-an, merupakan perebutan antara petani penggarap melawan PTPN XVII. Dengan bantuan pemerintah setempat, PTPN menggunakan segala macam cara untuk melumpuhkan pelawanan petani penggarap. Alasannya tentu saja sederhana, ujar Dg Tallasa, yang salah seorang keluarga jauh istrinya ikut jadi korban di Takalar, "Mereka datang dan berkemah, juga mau menghentikan pabrik, maka polisi bertindak," katanya.<br />Berdasarkan tipologi konflik petani melawan PTPN, dimungkinkan karena BUMN ini menyebar di seluruh provinsi Indonesia, dari Sumatera sampai Sulawesi. Konflik jenis ini bermuara dari berbagai perkebunan milik Belanda, yang ditelantarkan saat masuknya Jepang dan diikuti dengan perang kemerdekaan. Dalam penguasaan PTPN yang memiliki Hak Guna Usaha (HGU) paling rendah 25 tahun, generasi baru petani mulai merangsek menuntut hak untuk memakai lahan itu. "Saya dengar ada yang bilang sudah berakhir HGU pada tahun 2005 lalu, tetapi ada yang bilang masih berjalan hingga 2020," kata Dg Tallasa.(ZH)Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-77986546864932130752010-12-07T23:24:00.000-08:002011-12-08T10:57:37.740-08:00Sisno Adiwinoto: Saya Bertekad Menjaga Citra Sulsel<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYYOvQAv2xZIDNvAZxdT_4OhmtFGBxq-QhZbwhbYqpKEZ5V7t1aQPI_h6NQZtnLbZI_pJfv_Yl1_Gq-N7XstoXLuTXBXbwqmOoEr3GPJ4PHNTU0bnz47J85fy0SCEWNwq1GbUruBzQkBLr/s1600/Sisno+Adiwinoto.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5548209498966419634" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYYOvQAv2xZIDNvAZxdT_4OhmtFGBxq-QhZbwhbYqpKEZ5V7t1aQPI_h6NQZtnLbZI_pJfv_Yl1_Gq-N7XstoXLuTXBXbwqmOoEr3GPJ4PHNTU0bnz47J85fy0SCEWNwq1GbUruBzQkBLr/s320/Sisno+Adiwinoto.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 226px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><span style="font-style: italic;">(Wawancara ini berlangsung saat Jenderal Sisno, Adiwinoto, saat masih menjabat Kapolda Selselrabar)</span><br />
<br />
MASYARAKAT Bugis Makassar, memiliki adat istiadat dan nilai budaya yang tinggi, dengan budaya 'Siri' atau rasa malu, jika melanggar hukum, untuk itu saya berharap kita bisa bersama-sama menciptakan suasana aman, nyaman dengan pencitraan daerah yang baik, di mata nasional maupun internasional. Demikian ujar Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Sisno Adiwinoto MM, mengawali perbincangannya dengan Wakil Pimpinan Redaksi Upeks, Zulkarnain Hamson, di Executive Louge Hotel Clarion & Convention Makassar, Kamis (29/5).<br />
Hukum bagaikan rem pada sebuah mobil. Kita berani membawa dan mengendarai mobil karena ada rem yang akan membuat kita berhati-hati, dan tak akan menubruk. Saya yakin, tidak ada seorang pun yang berani mengemudi mobil tanpa rem. Negara kita ini negara hukum, dengan 5 amanah reformasi, tegaknya supremasi hukum, bebas dari KKN, perlindungan HAM dan lingkungan hidup, demokratisasi, dan transparansi. Bagi aparat keamanan, supremasi hukum adalah bagi setiap pelanggar hukum wajib ditindak. Hukum itu dibuat untuk dipatuhi dan diikuti. Seperti itulah, kesimpulan perjalanan saya dari sejumlah kampus di Makassar.<br />
Sekalipun bukan sebagai orang Bugis Makassar, saya tetap berniat mengabdi memperbaiki citra Sulsel yang terlanjur dinilai buruk sebagai daerah yang rusuh dengan demonstrasi dan unjukrasa. Tugas sebagai polisi adalah sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) demi terwujudnya keamanan dalam negeri dan penegakan hukum, dan pengayom masyarakat.<br />
Jika menghitung hak pengunjuk rasa, mereka hanya beberapa orang, dibanding hak masyarakat pengguna jalan lainnya. Mengutip UU No 9 tahun 1998, menurutnya, produk hukum tersebut mengatur mekanisme pelaksanaan demo. Dalam UU itu tertuang aturan bahwa siapa pun dalam 3x24 jam yang hendak melaksanakan demo harus memberitahu aparat keamanan.<br />
Kalau para pendemo tidak mengantongi surat pemberitahuan, paling-paling aparat keamanan hanya akan membubarkan aksi demo itu. Apalagi kalau sudah menghambat masyarakat pengguna jalan yang lebih banyak jumlahnya dan mereka perlu juga untuk mendapat perlindungan keamanan, kenyamanan, ketenangan dan keselamatan dalam menjalankan aktifitas kerja sehari-hari.<br />
Tugas aparat adalah mengamankan jalan demo. Yang ditindaki bukan pengunjuk rasanya, melainkan pelanggaran hukum, misalnya menghina orang, merusak barang, menganiaya dengan melempari. Itulah yang ditindak aparat. Para pendemo itu menyuarakan demokrasi, sekalipun terkadang terkesan memaksakan kehendak, mengganggu kenyamanan dan keselamatan orang, ketika ditindaki aparat disebut menghambat demokrasi<br />
Sisno Adiwinoto mengemukakan, masalah demo sebenarnya biasa saja sepanjang berjalan sesuai mekanisme dan prosedur yang ada. Yang menjadi masalah adalah, aksi demo sangat berpotensi menimbulkan pelanggaran hukum yang lain. Juga mengganggu ketertiban umum. Misalnya, para pendemo berteriak-teriak mendiskreditkan aparat, mencaci lembaga, pemerintah, dan pejabat tertentu.<br />
Polisi tidak dapat menolerir jika terjadi aksi pengrusakan, anarkisme, penganiayaan dan tindakan pelanggaran hukum yang lain. Pada waktu demo dibubarkan, dan mereka tidak mau bubar, tetap berdiam maka ancamannya pasal 212 tidak mengikuti petunjuk, atau menghalang-halangi aparat negara yang menjalankan tugas. kalau dia melawan maka pasalnya naik menjadi 214-216 melawan petugas.<br />
Tugas saya selaku aparat adalah mengayomi, melindungi keamanan dan kenyamanan masyarakat, yang sederhananya adalah tidak dikenai lemparan batu. Semua ini demi jaminan kepada masyarakat diantaranya tiba di tempat tujuan tepat waktu.<br />
Bagi polisi tindakan represif adalah jalan terakhir, ketika upaya-upaya persuasif tidak mempan dan membuahkan hasil. Polisi selalu berusaha menolong orang agar tidak melanggar HAM. Mengapa kita tidak mencontoh negara lain demo itu menjadi obyek wisata seperti di Jepang, demonstran membawakan tari-tarian adat, demo kita di sini terkadang menimbulkan kemacetan lalu lintas, sehingga merugikan pengguna jalan yang lain.<br />
Di luar negeri jaminan kenyamanan dan ketentraman itu sudah lebih tinggi, kalau sebagai tetangga merasa terganggu dengan suara anjingnya, kita bisa menelepon polisi untuk meminta bantuan menertibkan suara anjingnya. Berbeda dengan kita terkadang sudah nyata menghambat, merusak, tetapi aparat diprotes kalau bertindak. Apa jadinya kalau demonstrasi dibiarkan berlangsung tanpa penertiban oleh aparat, negara kita ini akan sangat kacau.<br />
Ada informasi yang saya peroleh, pencitraan masyarakat kita dari Sulsel ini sudah sangat buruk, contohnya di Jepang, kalau diketahui berasal dari Sulsel tidak akan ada perusahaan yang mau menerima mereka bekerja atau magang. Di beberapa tempat di tanah air, sarjana asal Sulsel lamarannya dikesampingkan akibat pencitraan buruk. Ketika baru menjabat Kapolda, setiap ucapan selamat selalu ada embel-embel hati-hati Makassar panas, tiada hari tanpa unjuk rasa.<br />
Untuk minat investasi, saya sering dengar ada pengusaha lokal Sulsel yang mengatakan jangan ke Makassar pak, mending ke Manado, di sana aman dan nyaman, tidak ada demonstrasi, jaminan kenyamanan dan ketentraman lebih menjanjikan. Bisa dibayangkan pengusaha lokal saja berpikiran seperti itu, bagaimana dengan pengusaha dari luar.<br />
Sebagai aparat, saya tidak pernah pusing dengan tuntutan agar saya mundur dari jabatan Kapolda. Tugas saya adalah menjalankan tugas amanah dan jabatan yang dipercayakan kepada saya. Memang kepolisian juga sudah mendeteksi adanya penyusupan dan aktor intelektual yang sengaja memanas-manasi mahasiswa untuk berdemonstrasi. Bahkan sampai berani menganiaya aparat kepolisian, juga mencorat-coret mobil di jalanan. (Zulkarnain Hamson)Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-76751053176652256422010-10-11T23:01:00.000-07:002020-03-03T23:52:20.959-08:00Media Berperan Dalam Mencegah HIV/AIDS<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixT4Po5ijnT6G120UQWdLJxOjDzf4E5iQlTdW4jKrxCEr33hSPB1Q-_RU0KO6OffZWLQ7aTtn0QS7cUhtKWdXb1m9hHxjoFX2il3dLpzc6DYZj03msTYIx2pBK5GNi-2eZqEiIs6Q0_dB3/s1600/HIV-AIDS.jpg" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5527037222709367810" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixT4Po5ijnT6G120UQWdLJxOjDzf4E5iQlTdW4jKrxCEr33hSPB1Q-_RU0KO6OffZWLQ7aTtn0QS7cUhtKWdXb1m9hHxjoFX2il3dLpzc6DYZj03msTYIx2pBK5GNi-2eZqEiIs6Q0_dB3/s320/HIV-AIDS.jpg" style="cursor: pointer; float: left; height: 209px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 320px;" /></a><span style="font-weight: bold;">Oleh: Zulkarnain Hamson</span><br />
<span style="font-style: italic;">(Dari Pelatihan HIV/AIDS bagi Wartawan Tahap II)</span><br />
<br />
INFEKSI Human Immunodefidiency Virus (HIV) tidak hanya terjadi karena adanya perilaku seksual yang tentang HIV tidak sehat, tapi juga bisa melalui penggunaan jarum suntik, pisau cukur secara bersama-sama, bahkan melalui transfusi darah. Fatalnya masyarakat tidak pernah menerima informasi yang benar /AIDS.<br />
Temuan fakta bahwa setiap hari setidaknya ada 14 ribu orang di dunia yang terinfeksi HIV, boleh jadi mencengangkan banyak pihak. Dari jumlah tersebut separuhnya di derita oleh usia produktif sekitar 15-24 tahun. Di Indonesia data akurat tentang perkembangan infeksi HIV di masyarakat, tidak pernah dimiliki oleh pemerintah.<br />
Direktur Eksekutif LSM Infokespro, Syaiful W Harahap, mengatakan peran media dalam upaya memberikan informasi yang benar dan akurat terhadap masyarakat mengenai HIV/AIDS, sangat penting. ”Peran media sangat penting dan strategis untuk menginformasikan secara benar bagaimana HIV/AIDS itu bisa menular dan harus dicegah bagi masyarakat yang belum terinfeksi,” katanya.<br />
Hal tersebut menjadi alasan kuat bagi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Sulsel, menyelenggarakan pelatihan HIV/AIDS bagi wartawan tahap II, baik media cetak maupun elektronika di Sulsel, berlangsung di hotel Celebes Inn Makassar, dari Senin-Selasa (5-6/12), dan merupakan pelatihan lanjutan, usai pelatihan tahap I beberapa waktu lalu, luarannya diharapkan mampu menuliskan berita-berita yang benar mengenai HIV/AIDS. Menurut Saiful, selama ini banyak masyarakat yang salah mengartikan HIV/AIDS karena mereka tidak memperoleh informasi yang benar. AIDS, katanya, merupakan sekumpulan gejala penyakit yang menyerang seseorang setelah kekebalan tubuhnya dirusak oleh HIV. Jadi tidak benar ada orang yang meninggal karena AIDS, tapi yang benar adalah penderita AIDS meninggal karena penyakit lain seperti TBC akibat penderita sudah tidak memiliki kekebalan tubuh setelah terinfeksi HIV.<br />
HIV/AIDS adalah ‘penyakit’ menular yang secara medis dapat dicegah. Yang menular adalah HIV sebagai virus sedangkan AIDS adalah kondisi ketika seseorang yang tertular HIV sudah memasuki masa AIDS antara 5 – 10 tahun setelah tertular. Karena AIDS bukan penyakit maka tidak bisa disembuhkan tapi bisa diobati dan tidak pula bisa menular. Salah satu cara untuk menghambat laju penyebaran HIV adalah penyuluhan dengan materi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang akurat dan objektif.<br />
Selama ini materi KIE selalu dibalut dengan moral dan agama sehingga yang muncul hanya mitos (anggapan yang salah). Misalnya, mengait-ngaitkan penularan HIV dengan zina, seks di luar nikah, selingkuh, ‘jajan’, pelacuran, gay dll. Padahal, tidak ada hubungan langsung antara zina, seks di luar nikah, selingkuh, ‘jajan’, pelacuran, gay karena penularan HIV melalui hubungan seks bisa terjadi kalau salah satu dari pasangan itu HIV-positif. Kalau dua-duanya HIV-negatif maka tidak akan pernah terjadi penularan HIV biar pun mereka berzina, melacur, seks oral atau seks anal.<br />
Penyebaran HIV/AIDS diketahui terjadi secara horizontal antar penduduk. Epidemi HIV/AIDS merupakan bom waktu di Indonesia. Indonesia tidak memiliki data akurat tentang jumlah pengidap HIV/AIDS positif, bahkan ada provinsi yang menyebutkan bahwa di wilayah mereka tidak terdapat penderita HIV/AIDS, hal ini menurut Syaiful justru membahayakan, karena kita tidak akan mampu memutus mata rantai penularannya, baik itu pada pengguna narkoba suntik, jarum tindik, tattoo, transfusi darah, maupun hubungan seks tanpa pengaman.<br />
Pertambahan pengidap virus HIV/AIDS tersebut akan merupakan deret ukur. Semua itu terjadi tanpa mereka sadari. Sebab, sebelum mencapai masa AIDS 5-10 tahun, tidak ada gejala fisik yang khas. Yang muncul selama ini hanya mitos atau anggapan salah tentang HIV/AIDS. AIDS adalah fakta medis yang bisa dicegah menggunakan teknologi kedokteran tanpa harus mengait-ngaitkannya dengan moral dan agama, terutama bagi mereka yang sudah dinyatakan positif HIV/AIDS. (*)<br />
[www.aidsmediawatch.com, Sumber: Harian “Ujungpandang Ekspres”, Makassar, 06-12-2005]Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-55097931464424525942010-09-20T22:02:00.000-07:002010-09-20T22:46:37.897-07:00Tiga Bocah Tulang Punggung Keluarga<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvOAK7qCykVds13uwBQeY5lzS4_aPX9BNUKuuf4uIajo_Uw8HXufbTJPvrCh4yduUXDIdmc1KPPQukrql2oz-KKKV4J-TNghXLdajEYvlHjTapRuDLzGyXL7v_lWwMPINJ_BM1nU7wOvsO/s1600/sayuran.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvOAK7qCykVds13uwBQeY5lzS4_aPX9BNUKuuf4uIajo_Uw8HXufbTJPvrCh4yduUXDIdmc1KPPQukrql2oz-KKKV4J-TNghXLdajEYvlHjTapRuDLzGyXL7v_lWwMPINJ_BM1nU7wOvsO/s320/sayuran.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5519238999610939954" border="0" /></a>SIANG menjelang petang, di atas sadel motor yang sedang kupacu, meliuk diantara kemacetan sudut jalan Toddopuli Raya dan Batua Raya, Kota Makassar yang lima tahun terakhir ini didera 'penyakit' kronis kemacetan, akibat kian padatnya volume kendaraan baik sepeda motor maupun mobil, tiba-tiba saja pikiranku memilih jalur alternatif, agar tak terjebak kemacetan.<br />Setir motor kubelokkan menuju samping kantor Kecamatan Panakkukang. Dari sana saya bisa dengan leluasa memilih jalur perumahan Maizonette, samping terminal Pasar Toddopuli Makassar, selanjutnya menuju Mal Panakkukang. Saat berbelok, tiba-tiba salah seorang anak usia 10 tahunan, dengan baju kaos lusuh memotong jalur ban depan motorku. Dengan sigap rem motor kuinjak dengan keras, motorku berhenti dan anak itu melempar senyum simpul, lengannya yang kurus melambai memanggil dua orang bocah rekannya, yang duduk santai di besi bundar jembatan Batua Raya. "Ayo naik..." ujarnya memberi komando.<br />"Menumpang om..." ujarnya lagi dengan nada memelas. Kesannya masih menunggu persetujuanku, namun dari jemarinya terkesan setengah memaksa agar dua bocah kecil rekannya tadi naik ke jok motor. Tiba tiba kurasa remasan jemari kecil di pinggangku, dan beberapa saat kemudian dua bocah ingusan tadi sudah duduk, bahkan setengah mendesak posisiku agar kedepan. "Mau kemana" ujarku dengan nada keheranan. "Mau menumpang ke pasar Toddopuli Om.." ujarnya lagi.<br />Setelah memerintahkan mereka naik, motor yang berhenti agak ketengah jalan itu kupacu, bau keringat masam menyeruak diantara lenganku, ketiga bocah kecil ini luar biasa semerbak, ujarku membatin. Di perjalanan, 'kuintrogasi' mereka bertiga. Hendra, demikian nama bocah yang menahan motorku, dia duduk paling belakang, karena posturnya yang lebih besar, menjawab, bahwa jika jarum jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, mereka harus segera ke belakang pasar sayur, untuk mengais limbah para penjual, untuk penganan makan malam mereka di rumah.<br />Setelah beberapa menit kemudian, motorku tiba di depan kantor Pegadaian, yang terletak di belakang pasar Toddoppuli. Tiga orang bocah itu serempak berupaya turun dari dari sadel motorku. Setelahnya, di belakangku, tiga bocah ingusan itu sudah berjajar rapi. Ku standar motorku, melepas helem dan memperhatikan wajah mereka lamat-lamat. Wajah anak-anak Indonesia masa depan, yang kuyu, layu, namun biji mata menyala, seperti menunggu perintah merebut sesuatu di emper pasar yang sedang menggunung menunggu truk sampah mengangkutnya.<br />"Saya Hendra, kalau yang kecil ini namanya Cebol dan yang ini namanya Mayor," ujarnya memperkenalkan kedua 'anak buah' yang sore itu bersamanya. Hendara, Cebol dan Mayor, secara singkat bercerita tentang latar belakang keluarga mereka. Ayah Hendra, tukang batu, Cebol anak tukang Becak dan si Mayor, ternyata tak bisa menjelaskan profesi ayahnya. Namun dari uraian Hendra, kuketahui ayah Mayor adalah seorang buruh harian.<br />Hendra, bercerita bahwa mengumpulkan limbah sayuran di pasar untuk lauk makan di rumah mereka, sudah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Dengan begitu, ketiga bocah ingusan ini sudah bisa mengepulkan asap dapur keluarganya. Hendra, dengan meyakinkan berusaha menjelaskan kepadaku, bahwa sayuran yang dilempar para penjual ke tempat sampah, sesungguhnya masih layak untuk dijadikan penganan di rumahnya. "Masih banyak sayur dan tomat yang bagus om," ujarnya meyakinkan.<br />Kurogoh kocek celanaku, selembar pecahan Rp10 ribu dan pecahan Rp2000 rupiah baru ada di dalamnya. Kuserahkan dua lembar uang kertas itu kepada Hendra, dan mengingatkannya agar membagikan kepada Cebol dan Mayor. Ketiganya bertatapan, serempak suara ketiga bocah itu berucap terima kasih. Kunasehati Hendra, agar memegang lengan Cebol, karena kulihat fisiknya terlalu rentan untuk berada dalam pasar. Ketiganya berlarian menyeberangi jalan, mataku menatap mereka dengan berbagai isi kepala yang berkecamuk.<br />Tiga bocah ingusan, pejuang hidup keluarga itu tengah memasuki medan pertarungan, semoga rejeki limbah sayuran sudah tersedia untuk mereka angkut sore ini. "Ya Allah, ayatmu sungguh sangat nyata bagiku, Kullan Yusibana Illama Kataballahu Lana, Hua Maulana Wa Alawllahi Fal Yatawakkalil Mukminuna...". Rejekimu telah engkau sediakan, bagi mahlukmu, bahkan yang berada dalam lubang tanah sekalipun.<br /><br />Makassar, 21 September 2010.Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-81368349554520733952010-09-20T02:57:00.000-07:002010-09-20T03:06:07.967-07:00PKS Optimis Menjadi Partai Terbesar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcbCSu1ff_8uvzztEczXVul7c0MnMwRzonSjn4mUfb1DZ6_KUXUkiiVI04_E0LD3RDOmP16NwSSZ6zf3tT-X9yCj09x9eoS-0pk26G-8VsCDxT63N7RvPxsmM-V3aDxeyNGNV_of3Vv8f5/s1600/tamsil+linrung.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 226px; height: 285px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgcbCSu1ff_8uvzztEczXVul7c0MnMwRzonSjn4mUfb1DZ6_KUXUkiiVI04_E0LD3RDOmP16NwSSZ6zf3tT-X9yCj09x9eoS-0pk26G-8VsCDxT63N7RvPxsmM-V3aDxeyNGNV_of3Vv8f5/s320/tamsil+linrung.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5518933293055193314" border="0" /></a>PEMILIHAN Umum (Pemilu) 2009, bakal menjadi ajang tarik menarik dukungan konstituen yang paling seru. Namun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) optimis muncul sebagai partai papan atas. Berikut petikan perbincangan wartawan Upeks Zulkarnain Hamson, dengan Tamsil Linrung, Rabu (23/7).<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Bagaimana anda melihat tren dukungan konstituen pada Pemilu 2009 mendatang?</span><br /><br />Kita melihat tren partai lain cenderung menurun. Di saat bersamaan PKS justru menunjukkan grafik dukungan yang mulai naik dan membaik. Ini bukan penilaian internal PKS, melainkan hasil survei yang lakukan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS). Hasil itu bagi kami menggembirakan tentunya.<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">Posisi nasional PKS, menurut Indra J Piliang, masih di bawah Golkar dan PDIP, apa betul?</span><br /><br />Yang saya ketahui, PKS berada di urutan ketiga, setelah PDIP dan Golkar, berdasarkan hasil survei yang dilakukan CSIS. Artinya posisinya masih di 3 besar. Menurut hemat, saya kecenderungan yang terlihat saat ini, adalah sejumlah partai besar yang sebelumnya di atas, mengalami penurunan, atau bahkan ada yang stagnan. Hal itu juga memberikan gambaran kepada kita, bahwa masih terbuka peluang yang cukup besar untuk naik menjadi partai teratas.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Seberapa besar kepercayaan anda pada hasil survei CSIS?</span><br /><br />Kerja keras teman-teman di PKS selama ini, kelihatannya sudah mulai menunjukkan hasil dan perubahan. Jika harus merujuk pada survei CSIS, dengan margin error 1,79%, juga sampling yang jauh lebih banyak dari lembaga survei lainnya, saya percaya hasil itu akurat. Namun itu juga memberikan gambaran pada kita semua bahwa masih diperlukan kerja yang lebih untuk menjadi yang teratas.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Bagaimana anda menjawab sinyalemen bahwa pemilih Islam Ultra, meninggalkan PKS?</span><br /><br />Berdasarkan hasil yang dikeluarkan Indo Barometer, memang ada pertanyaan tentang keseriusan PKS dalam mendukung jargon-jargon Islam. Namun dengan hasil survei, PKS akan konsentrasi ke pedesaan, tentu dengan mengedepankan pengakuan secara normatif, bahwa PKS 'Partai Bersih Peduli'. Juga diperoleh data bahwa pemilih kota yang rasional memiliki kecenderungan kuat ke PKS.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Bagaimana komentar anda soal Pilpres 2009 mendatang?</span><br /><br />Soal Pilpres urusan Majelis Syuro. Tetapi kader PKS siap didorong untuk maju bertarung. Sinyal-sinyal itu sudah dilontarkan Presiden PKS Tifatul Sembiring, saat pembukaan cara kemarin. Soal isu tua muda, menurut saya tidak harus yang muda. Tetapi memang yang muda popularitasnya lebih tinggi.<br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Adakah spekulasi pasangan bakal calon Presiden menurut anda?</span><br /><br />Kalau berkait muda dan tua, bisa saja Susilo Bambang Yudhoyono-Hidayat Nurwahid, Jusuf Kalla-Hidayat Nurwahid atau Sri Sultan Hamengkubowono-Tifatul Sembiring, atau Wiranto-Anis Kama. Itulah jika membicarakan tua muda. Namun kami berfikir sebaiknya yang untuk wakil presiden 'Balita', atau di bawah 50 tahun. Untuk itu bisa saja kami melirik calon dari kawasan timur, salah satunya adalah Erwin Aksa, sepanjang terbukti dan mampu membuktikan diri berhasil memimpin HIPMI.(zul/upeks/Rabu, 23-07-2008)Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-59764335426846242682010-09-01T23:26:00.000-07:002010-09-01T23:34:44.882-07:00MASJID AGUNG GARUT<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0TTEw0XQk7u3jTzD8Ipfy3equBrntRIvBeC8TGM5qe1g57PDQiKeTEmE8eqjAqzC3oHXrHgKD2M4sGf2QWsGW_oIKSP7KGke0wNS6KKKub-szBir2AYeMwAaRGcgHpBCDw5RjIM7XnkI0/s1600/Zulkarnain+%26+Misnah+masjid+garut.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 165px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0TTEw0XQk7u3jTzD8Ipfy3equBrntRIvBeC8TGM5qe1g57PDQiKeTEmE8eqjAqzC3oHXrHgKD2M4sGf2QWsGW_oIKSP7KGke0wNS6KKKub-szBir2AYeMwAaRGcgHpBCDw5RjIM7XnkI0/s320/Zulkarnain+%26+Misnah+masjid+garut.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5512200696213930946" border="0" /></a>SAAT berkunjung ke kota Garut, bersama istri saya dan seorang kawan asal Kalimantan, kami mampir di Masjid Agung Garut, berpose dan menyaksikan keramaian alun-alun.<br />Baik masyarakat Garut sendiri maupun dari luar, tentunya belum afdol jika tak singgah di Mesjid Agung. Suasananya yang teduh dan lokasinya yang strategis, tak jauh dari pusat keramaian membuat masjid yang satu ini kerap menjadi tempat transit bagi para pelancong dalam negeri untuk shalat dan beristirahat sejenak.<br />Pilihan mereka tidak keliru. Terlebih di area halaman masjid dan sekitar alun-alun Garut terdapat sejumlah pedagang makanan yang bisa kita pilih untuk mengisi perut setelah lelah menempuh perjalanan.<br />Apalagi pada bulan Ramadhan. Menjelang senja, tempat ini menjadi salah satu lokasi favorit bagi para wisatawan lokal dan penduduk kota Garut untuk mencari menu tajil.<br />Berbicara mengenai Masjid Agung Garut sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari tapak-tapak sejarah kota maupun Kabupaten Garut itu sendiri. Setelah sempat dibubarkan pada era Daendels akibat rendahnya produksi kopi dari daerah ini, Kabupaten Limbangan yang menjadi cikal bakal Garut akhirnya dibentuk kembali sekitar tahun 1813. <br />Karena Suci yang sebelumnya menjadi ibukota dianggap sudah tidak layak, maka wilayah yang terletak sekitar 5 Km dari arah Suci menjadi pilihan.<br />Seperti konsep yang banyak diterapkan di mayoritas kota-kota di Indonesia, dimana pusat kota biasa terdiri dari alun-alun, masjid, penjara, pusat pemerintahan, dll, pemerintah zaman itu pun menerapkan hal yang sama pada kota ini. Maka bila ditilik dari sisi sejarah, Masjid Agung Garut ini termasuk salah satu masjid tertua di bumi Priangan.(z)Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-26926013719921991862010-09-01T23:23:00.001-07:002010-09-01T23:26:28.355-07:00GUNUNG SALAK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx_rYIKLT4gS4T9xC79vDlQsy-ohLVDZx2moFbhzoUPrfcQn537iFrltKsEw-gGwUfV0vVqidNLEnw1nXkCjKSp0A95CH3WRMkf5bcrUEfdUENVFOP4m9suM9fnH2zgd4NRLNT-JUS-_w3/s1600/Zulkarnain+hamson+gunung+salak.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 158px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx_rYIKLT4gS4T9xC79vDlQsy-ohLVDZx2moFbhzoUPrfcQn537iFrltKsEw-gGwUfV0vVqidNLEnw1nXkCjKSp0A95CH3WRMkf5bcrUEfdUENVFOP4m9suM9fnH2zgd4NRLNT-JUS-_w3/s320/Zulkarnain+hamson+gunung+salak.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5512198316549905458" border="0" /></a>GUNUNG Salak terlihat indah, mempesona dari teras resto Santika Hotel Bogor. Merupakan sebuah gunung berapi yang terdapat di pulau Jawa, Indonesia. Gunung ini mempunyai beberapa puncak, di antaranya Puncak Salak I dan Salak II. Letak geografis puncak gunung ini ialah pada 6°43′ LS dan 106°44′ BT. Tinggi puncak Salak I 2.211 m dan Salak II 2.180 m dpl. Ada satu puncak lagi bernama Puncak Sumbul dengan ketinggian 1.926 m dpl.<br />Secara administratif, G. Salak termasuk dalam wilayah Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pengelolaan kawasan hutannya semula berada di bawah Perum Perhutani KPH Bogor, namun sejak 2003 menjadi wilayah perluasan Taman Nasional Gunung Halimun, kini bernama Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.<br />Vulkanologi dan geologi<br />Gunung Salak merupakan gunung api strato tipe A. Semenjak tahun 1600-an tercatat terjadi beberapa kali letusan, di antaranya rangkaian letusan antara 1668-1699, 1780, 1902-1903, dan 1935. Letusan terakhir terjadi pada tahun 1938, berupa erupsi freatik yang terjadi di Kawah Cikuluwung Putri.<br />Menurut Hartman (1938) G. Salak I merupakan bagian gunung yang paling tua. Disusul oleh G. Salak II dan kemudian muncul G. Sumbul. Sedangkan Kawah Ratu diperkirakan merupakan produk akhir dari G. Salak. Kawah Cikuluwung Putri dan Kawah Hirup masih merupakan bagian dari Kawah Ratu.(z)Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-68339180160469579962010-09-01T23:02:00.000-07:002010-09-01T23:12:40.441-07:00MENIKMATI PAGI DI CIPANAS GARUT<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitZiP4IvnsgvI4zvkyREQfN8Yw3xvrZzmgbAg0rU0oPOTqdJsl5MwvuUe7uxtqoG5ZkqXailFdT4-GdNcaD2-bWBCyImWK6jr-qYYYMqHlsjuHMMLSexMGDcQQngspIRpmfN0qPuMM8Sll/s1600/Cipanas+Garut.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 320px; height: 217px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitZiP4IvnsgvI4zvkyREQfN8Yw3xvrZzmgbAg0rU0oPOTqdJsl5MwvuUe7uxtqoG5ZkqXailFdT4-GdNcaD2-bWBCyImWK6jr-qYYYMqHlsjuHMMLSexMGDcQQngspIRpmfN0qPuMM8Sll/s320/Cipanas+Garut.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5512194886176578530" border="0" /></a>GARUT salah satu kabupaten di provinsi Jawa Barat dikenal banyak memiliki objek wisata alam yang menarik. Tidak heran banyak warga berdatangan dari berbagai kota untuk bisa berakhir pekan dalam keasrian alam di Garut, yang terletak di selatan Bandung itu.<br />Salah satu yang paling terkenal, Objek wisata air panas di Tarogong, Cipanas.<br />Jangan salah sangka, Cipanas yang satu ini bukanlah salah satu kecamatan di kawasan Puncak, Cianjur. Garut ternyata juga mempunyai Cipanas, yang berada di kecamatan Tarogong, enam kilometer ke utara dari pusat kota Garut.<br />Sejurus mata memandang Bungalow, hotel sampai penginapan berjajar rapih di Cipanas. Semua wilayah ini memang mempunyai daya pikat, terutama sumber air panas alam yang terletak di Kampung Cipanas. Air panas itu mempunyai kandungan mineral dengan suhu sekitar 37 hingga 46 derajat Celcius.<br />Dengan kandungan mineralnya sumber air di Cipanas dipercaya dapat digunakan sebagai sarana pengobatan secara physio/hidroterapi untuk penyakit reumatik dan penyakit kulit jenis tertentu. Tak jarang juga dimanfaatkan sebagai tempat memelihara kebugaran.<br />Suasana siang yang kering, perlahan terasa sejuk ketika perlahan matahari tenggelam. Di sore hari itulah kesegaran alam Cipanas mulai terasa. Matahari dengan sinarnya yang berwarna kuning pudar memperindah cakrawala pegunungan Garut.<br />Objek wisata luasnya sekitar 115 hektare. Jalan menuju Cipanas sangat mudah ditempuh. Dari Jakarta lewat Puncak, Padalarang, kemudian masuk jalan tol hingga Cileunyi. Tapi kini bisa dengan mudah melintasi tol Cipularang, setelah sampai ke Nagrek baru ambil jurusan Garut. Begitu pula bila menumpang kendaraan umum, naik bus jurusan Garut turun di Tarogong, setelah itu berganti angkutan umum ke jurusan Cipanas.<br />Begitu menginjakkan kaki di Cipanas, pemandangan yang luar biasa hadir di pelupuk mata kita. Sejauh mata memandang, terdapat berbagai gunung yang mengitari objek wisata Cipanas. Gunung Guntur, Cikunyai, Puteri, Papandayan, dan Haruman. Saat mentari pagi menyeruak, gelantungan awan dan kabut di kejauhan, barulah menyadarkan kita bahwa sepenggal bumi Allah yang bernama Cipanas Garut memang indah.<br />Panoramanya cantik karena letak Cipanas berada persis di kaki Gunung Guntur. Inilah yang menjadikan warga memanfaatkan alam setempat untuk mendirikan hotel, cottage, dan penginapan lainnya. Tempat-tempat peristirahatan itu dikemas bervariasi dalam bentuk mewah hingga yang sederhana.<br />Warga sangat mengetahui mereka yang datang ke Cipanas memang segaja untuk berendam menikmati air panas alam. Tak jarang di beberapa penginapan disediakan kolam renang air hangat dan tempat berendam yang berada di dalam kamar-kamar.<br />Walaupun sekarang ini sudah banyak hotel yang menyediakan air panas, pengunjung tidak usah khawatir tidak kebagian air hangat. Debit air hangat yang besar 23 liter per detik memungkinkan sumber tersebut banyak dimanfaatkan oleh para pengelola hotel.<br />Lalu apa saja yang bisa dilakukan setelah sampai di Cipanas? Salah satunya adalah memilih hotel yang bagus. Di Cipanas banyak berdiri hotel-hotel yang menawan, di antaranya Sabda alam, Agusta, Tirtagangga, dan beberapa losmen milik warga.<br />Di antara puluhan hotel dan losmen yang berada di Jl Raya Cipanas, yang paling unik adalah milik Rahmat Syukur Maskawan. Dia mempunyai penginapan dengan nama 'Kampung Sumber Alam'. Keunikannya terletak pada kamar-kamarnya yang berbentuk bungalow. Konon, usaha hotel yang dilakukan warga ini sudah berlangsung sejak zaman kolonial. Berdasarkan catatan para ahli sejarah Indonesia di Leiden, Belanda, pada tahun 1934-1940-an, telah berdiri beberapa hotel berbintang.<br />Hotel tersebut di antaranya Hotel Belvedere, van Hengel, Villa Dolce, Malayu, Ngamplang. Berdasarkan catatan, banyak tokoh-tokoh dunia yang sudah merasakan kehangatan air Cipanas. Di antaranya Ratu Beatrice, Ratu Wihelmina, Paku Buwono, dan bintang komedi Charlie Caplin, Sayangnya dalam suatu pertempuran hotel-hotel tersebut hangus terbakar. Para penerusnya tidak berniat membangunnya lagi karena trauma. Baru sekitar tahun 1970-an hotel-hotel itu dibangun kembali dengan nama yang berbeda.<br />Kesegaran akan terasa ketika mandi air hangat di kolam yang disediakan hotel. Badan yang sebelumnya lelah berubah menjadi segar. Otot-otot yang sebelumnya tegang menjadi lebih lemas. Anda akan terus berlama-lama berendam baik pagi hingga malam hari.(dari berbagai sumber)Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-4068482370144645742010-08-30T11:50:00.000-07:002010-08-30T11:56:53.699-07:00CAHAYAMU...<div style="text-align: center;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyT-mbWBNI9sEua-Q50aJlIQ2TVoYdJiDx3_lp7sdRLs6JALUUwEDqlInF0Czn9DR6O3pgItpaqkJMhFko2b00VA171umi5Xj5lc1cqET5AYwbCS6il-hZv0R6LrI0cPmuECPBjh3CR12q/s1600/ramadhan5nu81.jpg"><img style="display: block; margin: 0px auto 10px; text-align: center; cursor: pointer; width: 320px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyT-mbWBNI9sEua-Q50aJlIQ2TVoYdJiDx3_lp7sdRLs6JALUUwEDqlInF0Czn9DR6O3pgItpaqkJMhFko2b00VA171umi5Xj5lc1cqET5AYwbCS6il-hZv0R6LrI0cPmuECPBjh3CR12q/s320/ramadhan5nu81.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5511278511188985330" border="0" /></a><br /><br />Subuh yang dingin ini<br />Mahabbah-MU...dalam bilik sepi<br />Tunjukkanlah padaku jalan pulangku<br />Dalam cahaya seribu bulan impian<br /><br />Jiwa ini kian kerontang<br />Sepi dari kehangatan mata batin<br />Dalam samudra Rahmatan Lil'Alamin<br />Di Subuh Ramadhan MU...<br /><br />Mahabbah-MU wahai Maha Pengasih<br />Telah tertebar...namun tak tertangkap<br />Jiwa mereka yang kering<br />Penuh sesak dunia dan segala isinya<br /><br />Dalam bilik sepi di Ramadhan-MU yang suci<br />Biarkanlah Seribu bulan-MU membasuh<br />Dingin...dingin...jiwa yang meranggas<br />Penuh sesak nafs...dunia yang palsu<br /><br />Jalan panjang fatamorgana hidup<br />Nafasku kian sesak...<br />Dalam bilik sepi kucari cahaya-MU<br />Cahaya seribu Bulan-MU<br /><br />Ramadhan Suci 31 Agustus 2010<br />Makassar, pukul 2:50<br /><br /></div>Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-57022570216539870982010-08-30T11:29:00.000-07:002010-08-30T11:35:02.005-07:00ANAK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV5qfINjOtCUDEsWHpdO7T15EczbB1PjCN1-nSZlKTNVSEazVdYbBD5poEgV4ceiM1b87hvZuOC7RwJHHKqhRmBN7ufm-ZrbyqZr-rPZt3wauD3HvOB1T2bf9uyT1uc5jFGIN8CmBJouD4/s1600/Zulkarnain+Hamson+%2816%29.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 195px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjV5qfINjOtCUDEsWHpdO7T15EczbB1PjCN1-nSZlKTNVSEazVdYbBD5poEgV4ceiM1b87hvZuOC7RwJHHKqhRmBN7ufm-ZrbyqZr-rPZt3wauD3HvOB1T2bf9uyT1uc5jFGIN8CmBJouD4/s320/Zulkarnain+Hamson+%2816%29.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5511272617758426962" border="0" /></a>Anak anak adalah jiwa-jiwa yang tumbuh<br />Sebelum subuh menghilang<br />Dibalik cakrawala mereka naik bersama matahari<br />Menerangi, memanaskan<br />Bahkan menghacurkan pada masa tak diakui<br />Anak-anak adalah para anakku,<br />Ujianku, dan sedihku...<br />Anak-anak adalah panahku<br />melesak jauh ke depan ketika aku punah<br />membawa kabar ku jauh jauh sesudah ku !<br />Anak-anak Indonesia adalah anakku, anakmu, anak kita semua !<br />JanGan biarkan zaman melumpuhkan nya.<br />gempitalah melawan, melindungi dari kezaliman<br />Suatu, masa merekalah yang datang menitip doa<br />dan bunga-bunga dan sejarah di atas nisan<br />Para kita yang telah kembali.<br /><br />SELAMAT HARI ANAK INDONESIA !<br /><br />(sajak Marshal Muda Naim Sajati)Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3608117503515707366.post-5683522219597793402010-08-30T10:58:00.000-07:002010-08-30T11:16:37.025-07:00CARA BIJAK MENCINTAI ANAK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQblitPFh0gC1WV76ia6DPb1NIHYB_ANVgctgP9ByRx339C7mvBqy7Jn0lhd_RuzXz9HO6QlFOr3T8OoTL8hJ_zNjv0rfO1QDg9ZZw7DnpH20uZkl-tTw3NRXnm61G-5o_IBwdJpNTyzKr/s1600/baby.jpg"><img style="float: left; margin: 0pt 10px 10px 0pt; cursor: pointer; width: 320px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQblitPFh0gC1WV76ia6DPb1NIHYB_ANVgctgP9ByRx339C7mvBqy7Jn0lhd_RuzXz9HO6QlFOr3T8OoTL8hJ_zNjv0rfO1QDg9ZZw7DnpH20uZkl-tTw3NRXnm61G-5o_IBwdJpNTyzKr/s320/baby.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5511266531901441714" border="0" /></a>BAGAIMANA cara Anda ungkapkan cinta pada anak? Sudah tepatkah cara itu?<br />Cinta adalah masalah yang kompleks. Bila tidak, kita tidak akan punya sedemikian banyak pujangga atau pengarang lagu.<br />Dalam konteks keluarga, orang tua pastilah ingin mengekspresikan cintanya kepada anak dengan selalu berupaya membahagiakan buah hatinya. Mereka ingin selalu dapat memberi pujian dan pelukan hangat, melayani kebutuhan anak, dan, mungkin saja, membelikan apa pun yang diminta anak. Semua dilakukan atas nama cinta.<br />Tapi, sejauh mana ekspresi cinta itu? Di manakah batasnya? Kapan kita tahu bahwa kita telah berlebihan mencintai anak? Ini persoalan gampang-gampang susah. Banyak orang sulit mengatakan “tidak” pada buah hati. Apalagi bila kita tahu betapa cinta itu sangat diperlukan bagi perkembangan si kecil, termasuk dalam soal kesehatan fisik.<br />Yudiana Ratnasari, Psi. , dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menyatakan, ekspresi cinta orang tua pada anak akan mempengaruhi proses tumbuh kembangnya.<br />“Di lima tahun pertama usianya, anak tengah mencari rasa aman. Ini didapat ketika ia merasakan anggota-anggota keluarga mencintainya. Rasa aman lebih lanjut akan mengembangkan rasa percaya diri dan konsep diri anak kelak. Ekspresi cinta yang terus dirasakannya juga akan mengajarkan anak untuk berempati pada orang lain, dan mendukung proses trust building anak pada individu lain,” katanya.<br />Tapi sekali lagi, sangat mungkin bagi orang tua untuk mencintai dengan cara yang kurang bijaksana. Ini misalnya terjadi bila kita terlalu mengutamakan cara yang bersifat materialistis. Membelikan mainan atau barang bagi si kecil secara nonstop atau selalu mengabulkan rengekannya bukanlah cara yang tepat. “ Money can’t buy love ,” kita ingat saja lirik lagu Beatles itu.<br />Masalah terbesar dengan tabiat ini ialah ia dapat menghambat tumbuhnya rasa empati pada anak. Si kecil lama-kelamaan akan menjadi kurang sensitif pada lingkungannya jika ia terlalu mengasosiasikan cinta dengan mainan atau cindera mata, meskipun terlalu banyak sanjungan juga berpotensi untuk berdampak serupa.<br />“Justru bila orang tua terlalu berlebihan mengekspresikan rasa cintanya pada anak, membuat anak terbiasa memusatkan cinta ini pada diri sendiri. Ia akan terus menuntut dan mengharapkan orang lain terus memberinya cinta. Akibatnya, anak tak mampu membina empathic complex, yaitu pertalian emosional dengan orang lain,” demikian kata Yudiana lagi.<br />Yang Wajar, Yang Hangat<br />Jadi bagaimana menemukan batasan yang tepat? Memang tidak ada ilmu eksaktanya. Cara terbaik ialah dengan sedikit berintrospeksi. Tanyailah diri Anda sendiri, bagaimana cara mengekspresikan keistimewaan si kecil dengan cara yang wajar, hangat dan istimewa. (Rasanya, setiap minggu menggosok kartu kredit di toko mainan bukanlah cara yang hangat dan istimewa. Coba bandingkan dengan meluangkan waktu untuk bermain “ make-belief ” bersama.)<br />Maya Soraya (33 tahun) ibu rumah tangga dan ibu dua anak di Jakarta mengungkapkan, “Saya selalu mengatakan ‘ I love you’ pada kedua anak saya, Naura (8 tahun) dan Nibroos (4 tahun) sambil memberi pelukan dan ciuman ketika mereka akan berangkat sekolah, pulang sekolah, dan menjelang tidur.”<br />Rina Paramita (33 tahun), manajer marketing radio swasta di Semarang dan ibu dari Kirana (4,5 tahun) dan Zenna (5 bulan) mengekspresikan rasa cintanya dengan cara yang lain.<br />“Dalam kehidupan sehari-hari, saya berusaha menyatakan cinta pada dua anak saya dengan selalu berusaha mengurus mereka di pagi hari sebelum saya berangkat kerja. Saya mandikan. Saya pakaikan baju, dan saya urus perlengkapan mereka. Baru di akhir minggu, saya curahkan perhatian sepenuhnya kepada Kirana dan Zenna dengan menangani sendiri semua kebutuhan mereka, walau terkadang tak luput juga ada bantuan dari pengasuhnya,” ungkap Rina terus terang.<br />Musisi Gilang Ramadhan (41 tahun) punya cara tersendiri untuk menyatakan cintanya kepada Pruistine (2,5 tahun), dan Charlotte (1 tahun).“ Kadang-kadang saya juga mandi bersama mereka. Saya pikir mumpung mereka masih kecil, jadi masih bisa kami lakukan bersama,” cerita drummer, suami Shahnaz Haque, ini dengan gembira.<br />Terbukalah!<br />Melihat contoh-contoh ini, mungkin Anda berpikir, dari mana kita bisa mendapat ide untuk mengekspresikan cinta bagi si kecil? Bagaimana caranya yang cerdas, asyik dan orisinal? (Ehm, ternyata tidak jauh rumitnya dengan mengekspresikan cinta ketika masih pacaran).<br />Ternyata baik Gilang, Maya dan Rina bersikap relatif terbuka. Mereka selalu mencari informasi, melihat hidup dan juga melihat masa kecil mereka sendiri untuk mendapat ide.<br />“Orang tua saya dulu tidak seekspresif saya menyatakan cintanya pada anak. Mereka tidak memberikan pelukan, ciuman, seperti yang saya lakukan sekarang. Saya banyak belajar dari pengalaman hidup, membaca buku, dan mengadopsi nilai-nilai yang baik dari lingkungan sekitar untuk saya terapkan pada keluarga saya,” papar Maya.<br />Pengalaman serupa dialami Gilang. “Dulu ketika kecil, ibu saya sekolah lagi ke luar negeri. Saya dan kakak tinggal di rumah nenek. Mungkin dari sini saya melihat dan mencoba mengoreksi kesalahan orang tua saya agar saya dapat lebih maksimal dan komplet memberikan cinta pada anak-anak saya,” ungkap Gilang.<br />Semakin terbukanya kesempatan individu melihat dunia dan kemudahan mengakses sumber informasi, membantu orang tua memperoleh referensi mengenai pengasuhan anak ..<br />Mencintai itu memang itu keperluan hidup. Lain kali kita tergoda untuk lagi-lagi belanja mainan bagi si kecil, ingat saja apa yang pernah ditulis penulis masyhur Ralph Waldo Emerson, “ The only gift is a portion of thyself. ” (Diambil dari tulisan Cherry Riadi Lukman/ayahbunda)Zulkarnain Hamsonhttp://www.blogger.com/profile/12340474630919748950noreply@blogger.com0